Biar Wajah Lebih Tirus dan Kinclong Tidak Ada Salahnya Gunkan  Pijat Ala Gua Sha, Bderikut Tips Mengobati Jerawat Masuki Masa Menopaus

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Pijat wajah telah menjadi salah satu tren kecantikan yang populer belakangan ini. Salah satu teknik pijat wajah yang mulai mendapatkan perhatian adalah menggunakan gua sha. Gua sha adalah alat yang terbuat dari batu yang digunakan untuk memijat dan menggosok wajah dengan tujuan meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang produksi kolagen. Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat dan cara pijat wajah pakai gua sha berdasarkan pandangan ahli kecantikan.

Manfaat Pijat Wajah Pakai Gua Sha:

Meningkatkan sirkulasi darah: 

Saat menggunakan gua sha, gerakan memijat ringan di wajah dapat membantu meningkatkan aliran darah. Ini dapat memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup pada kulit, sehingga membantu menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.

Mengurangi kerutan dan garis halus: 

Pijatan dengan gua sha dapat merangsang produksi kolagen, yaitu protein yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Dengan rutin melakukan pijatan menggunakan gua sha, dapat membantu mengurangi penampilan kerutan dan garis halus pada wajah.

Mengurangi pembengkakan dan kemerahan: 

Salah satu manfaat utama pijat wajah dengan gua sha adalah kemampuannya untuk mengurangi pembengkakan dan kemerahan pada wajah. Gerakan memijat lembut dengan gua sha membantu menghilangkan kelebihan cairan di bawah kulit, mengurangi pembengkakan, dan memberikan efek penenangan pada kulit yang teriritasi.

Meningkatkan penyerapan produk perawatan kulit: 

Saat menggunakan gua sha, biasanya dilakukan setelah mengoleskan produk perawatan kulit seperti serum atau minyak wajah. Pijatan dengan gua sha membantu meratakan produk tersebut ke dalam kulit dengan lebih baik, sehingga membantu penyerapan yang lebih efektif dan hasil yang lebih optimal.

Cara Pijat Wajah Pakai Gua Sha:

Bersihkan wajah terlebih dahulu: 

Pastikan wajah Anda bersih sebelum memulai pijatan dengan gua sha. Gunakan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit Anda untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang menumpuk.

Oleskan produk perawatan kulit:

 Setelah membersihkan wajah, oleskan produk perawatan kulit seperti serum atau minyak wajah. Pastikan produk tersebut cocok dengan jenis kulit Anda.

 

Mulailah pijatan dengan gua sha:

 Pegang gua sha di sudut yang nyaman, kemudian pijat wajah dengan gerakan memutar dan meluncur ke arah atas. Mulailah dari tengah wajah dan lanjutkan ke bagian luar. Anda dapat menggunakan ujung yang lebih lebar untuk area pipi dan dahi, sementara ujung yang lebih kecil cocok untuk area mata dan hidung.

Gunakan tekanan yang lembut: 

Pastikan Anda menggunakan tekanan yang lembut saat memijat wajah dengan gua sha. Jangan menekan terlalu keras agar tidak merusak kulit.

Pijat dengan konsistensi:

 Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, lakukan pijatan dengan gua sha secara konsisten. Idealnya, lakukan pijatan ini setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, jadi penting untuk memahami kebutuhan kulit Anda sendiri dan berkonsultasi dengan ahli kecantikan sebelum mencoba pijat wajah dengan gua sha. Selalu perhatikan reaksi kulit Anda dan hentikan pijatan jika Anda mengalami iritasi atau ketidaknyamanan.

 

Pijat wajah pakai gua sha dapat menjadi tambahan yang menyenangkan dalam rutinitas perawatan kulit Anda. Namun, konsistensi dan penggunaan yang benar sangat penting untuk memperoleh manfaat yang diinginkan. Dengan mempraktikkan pijatan ini secara teratur, Anda dapat merasakan sendiri manfaatnya dan menjaga kulit wajah Anda tetap sehat dan bercahaya.

Tradisional Cina

Dalam teknik pengobatan tradisional Cina, gua sha dipakai untuk memijat wajah karena punya banyak manfaat yang baik. Salah satunya adalah merangsang aliran darah, mengeluarkan racun, hingga meningkatkan drainase limfatik (jalur cairan di dalam tubuh yang dapat menyebabkan bengkak). Lebih dari itu, gua sha juga bagus untuk mengaktifkan berbagai titik qi (saluran energi) di dalam tubuh hingga meredakan ketegangan otot. 

Hal tersebut juga dijelaskan oleh Askarina Daniswari, Bach Flower Pratictioner dan Founder Kiloalta. "(Gua sha) itu menstimulasi semua titik akupresur yang memang membuat otot kita jadi bekerja," jelasnya, seperti melansir dari PARAPUAN. 

Menurut Askarina pemijatan wajah dengan alat kecantikan kuno ini bisa memberikan hasil kulit glowing, kesan lifting hingga terlihat lebih tirus.

 Cara Pakai

Menurut Ahli Salah satu kunci penting penggunaan gua sha atau alat pijat wajah lainnya menurut perempuan yang akrab dipanggil Karina adalah skin preparation terlebih dahulu.

"Yang penting itu muka harus lembap, moist. Apapun skincare-nya, enggak mesti oil,  tapi bisa pelembap juga," papar perempuan yang akrab dipanggil Karina ini.

 Bukan tanpa alasan, pasalnya apabila kamu memijat wajah yang kering dengan gua sha, justru akan membuat kulit jadi sakit dan iritasi. Ditambahkan juga, saat memijat wajah dengan gua sha, sangat penting untuk melakukannya secara lembut.  "Be gentle. Orang mikirnya gua sha kayak kerokan, semakin merah semakin tokcer. Itu enggak berlaku kalau di muka," ujarnya lagi. 

Selain itu, pastikan melakukan pijatan dengan seimbang di bagian wajah kanan dan kiri.  Sementara untuk seberapa banyak tarikan gua sha yang perlu dilakukan dalam memijat wajah, Karina membebaskan sesuai keinginan. 

"Bebas aja. Kalau saya sepuluh (tarikan di setiap sisi wajah) itu aja bisa lama banget. Tapi idealnya, lima kali aja udah cukup," jelas Karina. 

Jika memungkinkan, ia juga menyarankan untuk melakukannya tiap hari untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.  Kendati demikian, disarankan untuk tidak menggunakan gua sha saat sedang terdapat jerawat aktif di wajah, karena ini justru bisa memperparah masalah kulit.

Jangan lupa juga untuk selalu mencuci gua sha setelah penggunaan. 

"Karena kan sudah habis dipakai, langsung dimasukin lagi ke tempatnya, kan kita enggak tahu ada kotoran apa, bakteri apa. Takutnya nanti malah iritasi dan jerawatan," jelasnya. 

 Untuk mencucinya pun sangat mudah, yaitu hanya menggunakan sabun biasa dan dibilas dengan air bersih. Dan keringkan gua sha sebelum dimasukkan kembali ke tempatnya.

Mengobati Jerawat di Usia Tua

Ternyata bukan hanya terjadi di usia remaja atau dewasa, ternyata jerawat juga masih bisa muncul ketika memasuki fase menopause.  Akibat perubahan hormon yang terjadi di usia tersebut bisa memunculkan jerawat atau yang juga dikenal dengan sebutan  menopausal acne.

 "Perubahan hormon adalah salah satu penyebab terbesar munculnya jerawat, dan tidak ada perubahan hormon yang lebih besar dalam kehidupan perempuan selain menopause," kata Ife J. Rodney, MD, dermatolog dan founder Eternal Dermatology.

 Perubahan hormon ini tidak hanya terjadi selama menopause, tapi juga selama perimenopause, seperti melansir PARAPUAN.  Perimenopause adalah masa transisi yang mengarah ke menopause, biasanya terjadi dua sampai delapan tahun sebelumnya. 

"Karena rata-rata usia menopause adalah 51 tahun, tidak jarang perempuan di awal 40-an mengalami jerawat menopause (menopausal acne)," jelas Rodney.

 Serupanya dengan jerawat hormonal lain, ciri khas dari jerawat menopause ini adalah benjolan atau kista yang dalam dan lunak, terutama di sekitar mulut, dagu, dan garis rahang. Cara Mengatasi Menopausal Acne Berbeda dengan mengatasi jerawat biasa, menurut para ahli mengatasi jerawat menopause butuh pendekatan 'inside out'.

"Perawatan yang paling efektif berfokus pada memperbaiki ketidakseimbangan hormon," kata Rodney. 

 Para dermatolog mengatakan bahwa biasanya spironolactone, obat oral yang pertama kali digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, adalah salah satu yang paling sering digunakan. 

"Ini langsung ke akar masalahnya, obat anti-androgen yang menghalangi reseptor androgen di kulit, membantu mencegah jerawat dan pertumbuhan rambut wajah berlebih," kata Jessie Cheung, MD, dermatolog dari Amerika Serikat. 

Menurut Cheung, meski sering digunakan untuk mengobati jerawat dewasa untuk perempuan berusia 20-an dan 30-an, obat itu bahkan merupakan pilihan yang lebih baik pada populasi pasien yang lebih tua, 

Kendati demikian, penting untuk diketahui bahwa spironolactone dapat menyebabkan cacat lahir pada perempuan hamil. Pil kontrasepsi oral juga dapat membantu mengatur kadar hormon, tetapi ini hanya boleh digunakan jika diresepkan oleh dokter kandungan. Pasalnya diingatkan oleh Rodney, karena ada potensi efek samping pada perempuan menopause. 

 Di sisi lain, meskipun hormone replacement therapy (HRT) sering digunakan untuk mengobati masalah lain yang terkait dengan menopause (seperti osteoporosis, hot flashes, dan kekeringan pada vagina), ini sebenarnya dapat memperburuk jerawat hormonal karena hormon sintetis progestin.

 Banyak dari bahan-bahan anti-acne seperti benzoil peroksida dan retinoid dapat memainkan peran penting dalam memerangi jerawat menopause. Baca Juga: Rekomendasi Toner Mengandung AHA/BHA untuk Atasi Jerawat di Sociolla  Dijelaskann Cheung, tetapi dengan satu peringatan penting, karena dapat memengaruhi penurunan estrogen sehingga membuat kulit lebih kering dan lebih reaktif. 

Menurutnya juga, bahan lain seperti salicylic acid untuk mengatasi jerawat menopause justru bisa membuat kulit kering semakin parah. Disarankan untuk mencari formula yang lembut, yang bisa membantu meminimalkan kemungkinan kulit menjadi semakin kering dan iritasi. 

"Perubahan yang terjadi dengan turunnya estrogen sekitar masa menopause tidak dapat dihindari, tetapi jerawat hormonal tidak harus demikian," kata Rodney.***